Ngebolang di Paris (Part 1)

Sore menjelang malam tanggal 16 Juli 2012. Waktu sudah menunjukkan pukul 10.15 pm waktu Utrecht, Belanda. Saya sudah bersiap-siap menunggu bis Eurolines yang akan mengantarkan saya ke Paris, Perancis pukul 10.45 pm di CS Jaarbeurspl Eurolines Halte Utrecht. Karena waktu itu sedang musim panas dan matahari bersinar lebih panjang daripada biasanya, maka pukul 10.00 pm itu sang surya baru saja tenggelam, menandakan waktu maghrib telah tiba. Saya sudah mengambil wudhu untuk persiapan sholat di bis. Menurut cerita beberapa kawan, summer di Belanda is not like a real summer, cuacanya unpredictable, seperti yang terjadi sore itu gerimis dan angin yang menusuk pori menemani saya menanti kedatangan bis. Selain saya, ada juga 1 orang berwajah Asia, laki-laki, seumuran saya. Eh dia senyum, saya tengok kiri kanan, takut ke-GR-an, hee..kali aja dia senyum ke orang lain. Ehh..bener ko, buktinya abis senyum dia nyapa saya. Ohh ternyata dia mendapatkan gen dominan dari ibunya yang seorang Filipino dan gen resesif dari ayahnya orang Prague, Czech Republic. Sore itu dia akan pulang ke Prague. Kemudian dia ber-say good bye karena bisnya datang duluan.

Beberapa menit berikutnya bis saya pun datang. Alhamdulillaah bisnya nyaman dan banyak kursi yang masih kosong, setelah menjamak sholat maghrib dan isya, sayapun berusaha untuk tidur. Saat summer, jarak antara Isya dan Shubuh itu sangat berdekatan, baru aja sholat isya jam 12an eh jam 3an udah datang waktu shubuh.

Eurolines bus

Eurolines bus

Jam 6, sesuai yang dijadwalkan tibalah kami di International Bus Station Gallieni, Paris, yang terhubung langsung dengan jalur Métro de Paris yaitu jalur transportasi subway/bawah tanahnya Paris. Sesampainya saya di underground, saya cukup terkesan (norak sih lebih tepatnya, hehee) dengan hasil karya orang Perancis ini yang resmi dibuka pada tahun1990. Kapaaan ya Jakarta bisa kayak gini juga, biar ga macet. Semoga bisa.

Oiya pada saat berjalan dari stasiun bis tadi ke metro, saya tidak sengaja bertemu dengan beberapa orang Indonesia, 2 orang mahasiswi FE UI bersama ibu dan tantenya, yang memang sengaja datang ke Paris dan kota-kota di negara lainnya di Eropa untuk traveling. Terlihat dari cara berpakaiannya mereka termasuk high class namun sikapnya tetap low profile. Dan mereka sangat kaget ketika tau kalau saya sendirian dan ini kali pertama saya ke Eropa.

Ibu: “kamu gapapa sendirian? Beranian”
Saya: ”hee…diberani-beraniin aja bu, pengenya sih banyakan sama keluarga kayak ibu” sambil senyum

Begini kawan historinya: Continue reading